Orang yang ingin kaya dunia akan terjebak dalam kelompok mengasihi dunia yang punya filosofi hidup “bekerja untuk keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup” , teks Inggris “the lust of the flesh and the lust of the eyes and the lust of the pride of life”
(the lust = nafsu, keinginan yang sangat kuat/ berlebihan; pride = kebanggaan, harga diri/ prestige, kegagahan), baca 1Yoh.2:15-17. Standar orang kristen “asal ada makanan dan pakaian, cukuplah” (1Tim.6:8) tetapi kalau kita ingin dapat tambahan-nya maka kita bekerja/ berbisnis bukan karena ingin kaya dunia tetapi karena mencari dan mengutamakan kerajaan Tuhan dan kebenaran Tuhan (Mat.6:33). Jika ada orang kristen berkata “ah saya dapat tambahan nya kog walau tidak utamakan kebenaran Tuhan”. Memang betul dapat tetapi tambahan itu bukan berasal dari pemberian Tuhan tapi berasal dari pemberian kerajaan dunia (iblis. Baca Luk 4 : 6) karena dia bersahabat dengan dunia (bukan bersahabat dengan Tuhan). Manusia (Kristen/ non Kristen) bisa dapat kekayaan harta dunia dengan dua cara yang salah di mata Tuhan :

a. Melalui dukun/ paranormal/ jimat, benda-benda keramat lainnya. (menyembah setan secara langsung).
b. Mendewakan diri sendiri (ciri-ciri sifat iblis) dimana kemudi kehidupannya dikendalikan oleh kekuatan manusia yaitu kepintaran dan kehebatannya. Sehingga tanpa sadar dirinya telah menjadi pengikut iblis karena mengikuti sifat dasar iblis yaitu tidak mau jadi hambaNya (tidak mau di atur oleh Tuhan). Terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatan manusia sendiri dan tidak mengandalkan/ mengutamakan Tuhan sebagai penguasa dan pemilik dari kekuatan manusia (Baca Yer. 17:5).
Tuhan tidak mungkin mengingkari firmanNya. Bagaimana mungkin Tuhan (bukan iblis) memberi tambahan sesuai kehendak dan waktuNya kalau kita tidak utamakan kebenaran dan KerajaanNya dalam kapasitas tingkat kerohanian kita.
Contoh : bagi tingkat rohani petobat baru/ bayi rohani bahwa rajin ke Gereja dan aktif pelayanan adalah suatu usaha untuk cari dan mengutamakan kebenaran dan kerajaanNya. Tetapi bagi kristen puluhan tahun maka dia mau naik tingkat untuk dewasa rohani bahwa tidak cukup hal itu saja tetapi mau berjuang menghasilkan buah pribadi Kristus dalam pembaharuan/ pemulihan pribadi duniawi-nya untuk utamakan kerajaan Allah dan kebenarannya.
Kalau Tuhan berbicara tentang “pemulihan” atau berkat berkelimpahan, maksudNya adalah berkat rohani (hubungan intim dengan Tuhan), bukan berarti Tuhan mengabaikan berkat jasmani tetapi yang utama adalah berkat rohani.

Dalam Mat.13:24-30, 36-43 adalah gambaran tentang dua kelompok di dunia yang sama-sama tumbuh kaya tapi terdapat perbedaan yang sejati.
1. adalah orang-orang yang ingin tumbuh kaya harta dunia tetapi sengaja dibiarkan Tuhan bertumbuh terus karena pada akhir zamanlah mereka baru dibakar dalam api kekal.
2. adalah gandum yaitu orang-orang yang ingin tumbuh kaya rohani sehingga pada akhir zaman mereka dikumpulkan dalam lumbungNya (kerajaan Sorga) karena mereka berkenan bagi Bapa.

Kekayaan harta dunia bukan sebagai tujuan hidup manusia tetapi hanya sebagai ALAT untuk memuliakan pekerjaan Tuhan (bukan untuk kemuliaan manusia). Manusia bekerja mencari uang untuk bertanggung jawab memenuhi keperluannya yang sepantasnya (tidak untuk nafsu mata, nafsu daging dan keangkuhan/ kebanggaan). Kita sebagai umat Perjanjian Baru harus menyadari bahwa harta dunia (harta fana) telah turun takhta digantikan oleh harta kekal yaitu Yesus (kebenaran firman). Kita sebagai umat pilihan Tuhan dijanjikan warisan harta kerajaan yang akan datang (harta sorgawi) bukan warisan harta dunia, baca 1 Pet.1:3-4 dikatakan “…suatu bagian…” teks Inggris “…inheritance..” artinya warisan. Ingat bahwa harta dunia hanya sebagai alat dan bukan milik kita, tetapi harta sorgawi sebagai tujuan dan milik kita. Mungkin kita punya alas an yang kelihatan rohani “kan kalau saya kaya dunia maka harta itu bisa untuk melicinkan roda pelayanan rohani” Waah..kita sungguh tega sekali menjengkali cara kerja dan kemampuan Tuhan. Apa Tuhan tidak mampu mencukupi finansial roda pelayanan pekerjaanNya sendiri? Tentu tidak. Apa kata Tuhan “Jangan kuatir, jangan ingin kaya dunia tetapi bekerja untuk utamakan kerajaan Allah kebenarannya maka finansial roda pelayanan akan ditambahkan”. Memang betul kita harus mengembalikan perpuluhan dan persembahan yang menjadi hak bagi rumah Tuhan (Gereja) tetapi itu bukan suatu alasan yang dapat membenarkan sikap kita yang ingin kaya dunia.
Ayat-ayat Alkitab dibawah ini menunjukkan KESAN yang sangat KUAT (menyiratkan) bahwa Tuhan memperingatkan “jangan ingin kaya dunia” :
* 1 Tim.6:8-10, 17 * Mat.13:22* Luk.6:24
* Mat. 6:16-21,24 * Mat.19:23


Bagi orang kristen yang belum kaya dunia hendaknya “kalau kita bekerja bukan karena ingin kaya dunia tapi sebagai pengabdian kita sebagai hamba-hamba Tuhan yang turut menggenapi rencanaNya (bukan rencana manusia) dalam rangka mengutamakan kebenaran firman yang melarutkan hati, pola pikir dan watak duniawi kita supaya dibenahi tiap hari menjadi segambar dengan pribadi Yesus (kebenaran), pribadi anak-anak Terang.

Bagi orang kristen yang terlanjur kaya harta dunia atau terlanjur terlahir sebagai anak orang kaya dunia maka tinggalkan niat (rencana) untuk menjadi kaya harta dunia lagi tetapi bekerja dan pergunakan harta fana (tanpa rasa memiliki dan rasa terikat) untuk memuliakan pekerjaan Tuhan dan menggenapi rencanaNya dalam mengutamakan kebenaran firman yang melarutkan hati, pola pikir dan watak duniawi kita supaya dibenahi tiap hari menjadi segambar dengan pribadi Yesus (kebenaran), pribadi anak-anak Terang.

Tuhan pasti memelihara hidup kita dari kebutuhan materi dalam usaha/ pekerjaan kita. Jangan kuatir apa yang kita makan dan apa yang kita pakai, tetapi itu bukan hal yang utama (hakiki). Kita jangan mengurangi (mereduksi) nilai Injil atau nilai kebenaran Tuhan hanya berkisar tentang hal-hal materi saja tetapi hal-hal rohani sebagai yang utama. Indahnya rencana Tuhan bukan hanya berkisar pada hal-hal materi atau hal-hal dunia saja seperti karir naik diluar dugaan, dapat bonus, disembuhkan, dll (sebab orang dunia pun bisa kaya dunia, apa bedanya kita sebagai anak Tuhan??) tetapi yang utama (dikehendakiNya) adalah apakah pribadiNya muncul dalam kehidupan kita (berbuah, dewasa rohani). Itulah proyek utama Bapa bagi umat manusia dalam masa anugerah (waktu fana) di bumi ini.
Jangan kita pernah merasa bangga dan merasa kuat akan hal-hal dunia yang kita capai dan membungkus diri kita seperti sukses karir, sukses bisnis, jabatan, harta dan asesoris dunia lainnya. Itu artinya kita masih duniawi (dikuasai manusia lama). Tetapi mari belajar merasa bangga dan merasa kuat karena pribadi Kristus hadir dalam pribadi kita walau keadaan kita sedang lemah, terpojok, terpuruk atau keadaan sekitar memaksa kita berbuat duniawi atau ada kesempatan untuk berbuat duniawi dan jangan kompromi.
Pernahkah kita berpikir ada maksud terdalam atas perkataan Yesus “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh.14:16a)?? Ayat itu bukan hanya ditujukan kepada Yesus saja tetapi ditujukan kepada kita juga sebagai pengikut Yesus yang harus menunjukkan pengakuan dan kepercayaan kita bahwa kita juga adalah kristen tritunggal, artinya:

1. Jalan, artinya kita percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan JALAN keselamatan.
2. Kebenaran, artinya kita harus setia hidup mengutamakan KEBENARAN firman (hidup penuh Roh) supaya berbuah pribadi Yesus.
3. Hidup, artinya kita dilayakkan Tuhan mendapat HIDUP kekal.

Adalah mimpi namanya kalau ada orang yang masuk agama kristen dan telah menjalankan segala liturgi/ ritual Gereja dan pelayanan di Gereja secara aktif (no.1) lalu dia yakin dapat hidup kekal (no.3) tanpa melewati/tenggelam dalam pribadi Yesus (no.2). Mau menerima Anugerah Keselamatan sebagai warga sorga tetapi tidak hidup dalam Jalan Karunia keselamatan yaitu tidak hidup berperilaku (berkepribadian) sama seperti Yesus (sang pemilik Sorga). Mengaku sebagai orang kristen, pelayan Gereja yang aktif, karyawan takut Tuhan, pedagang takut Tuhan tapi tidak haus, tidak rindu, tidak perhatian, tidak cinta akan kebenaran Tuhan (Alkitab) yaitu pribadi Yesus. Tentukan pilihan, kita tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Tentukan pilihan : ingin kaya dunia? Atau ingin kaya rohani? Baca Luk.16:13. Jangan ngambang (suam-suam kuku). Masih punya niat ingin kaya dunia??

0 comments

Post a Comment